Monday, October 11, 2010

Saat Cinta Rasulullah SAW Bertasbih


DETIK-DETIK Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah,

“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah
kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap
sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

“Rasulullah akan meninggalkan kita semua,”keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia.Tanda- tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi
bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan
sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ” kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penu kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi.
“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di
sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.”Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku”

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarikwa salim ‘alaihi
Betapa CINTAnya Rasulullah kepada kita.

Sunday, October 3, 2010

Siapa kata CINTA itu buta?


Assalamualaikum... Umi ingin menceritakan satu kisah cinta:

Arakian di sebuah kolej, ada seorang gadis yg sangat mengimpinkan pemuda yang telah siap menghafal al-Quran. Dia seorang yang sangat taat perintah Allah, tekun ibadah, baik budi serta sempurna kecuali wajahnya yang sedikit cacat. Tiada seorang pun yg sudi menjadi teman hidupnya.. namun gadis ini tetap berdoa.. "Ya Allah, karuniakan hambaMu ini, insan yg sempurna akhlak dan perilaku".. Sesungguhnya doa yang ikhlas, mendapat balasan yang baik..

Ditakdirkan suatu hari.... Subhanallah... (bersambung)

Wednesday, September 29, 2010

Its Just a LOVE


Assalamualaikum...

Blog ini baru dirasmikan malam ni, sebenarnya dah lama nak buat.. belum sempat. Ntah semangat dari mana, cuba juga bagi jadik gak. Nah! lahirlah blog cinta yang barangkali boleh bagi banyak input cinta untuk tatapan anak-anak, rakan taulan.. Blog ini, bukan sahaja untuk REMAJA, tetapi untuk ibu-ibu, andartu.. atau sesiapa sahaja yang mencari cinta.

Sebenarnya, umi ni pun sedang berCINTA lagi. Memang best! Cinta sejati... ceh ceh.. Umi temui beberapa sahabat yang sedang bercinta dengan suami, ada juga yang bercinta dengan kerjaya, ada juga yang bercinta dengan anak-anak.. Pokoknya mereka gembira dan ceria dengan cinta masing2. Hmm... bila hati dah penuh dgn cinta, wajah yang tua boleh jadi muda, yang buruk boleh jadi comel. Betul! Tak caya... cubalah bercinta dengan hati. Namun pastikan cinta itu benar2 suci.

Cinta ada banyak nama:
1. Cinta berjenis : cinta buta/cinta celik
2. Cinta jenama binatang: cinta monyet/cinta beruk
3. Cinta best: cinta sejati/cinta sampai mati..

Ramai yang bagi syarat untuk cinta mereka. Pagi tadi, ketika masuk kelas 6R - ngajar tajuk calon2 isteri/suami.. ingin tahu apa jawapan anak2 umi ni bila diminta menyenaraikan 5 ciri2 calon mereka - hmm semangat!

Calon isteri:
1. Beragama - menutup aurat
2. Hormat orang tua
3. Berpendidikan - sekurang2nya sarjana (Fuyoo...)
4. Pandai masak
5. Pandai ambil hati suami

Manakala yang perempuan pula menyatakan ciri2 calonnya;
1. Beragama - menjaga solat/beriman
2. Ada rupa - sempurna / tidak cacat
3. Berharta
4. Berpendidikan - sekurang2nye sarjana (boleh tahan...)
5. Hormat wanita

Bagaimana pilihan anda? Jika yang telah bersuami, barangkali telah menemui yang dicitakan, yang belum... rajin2 baca doa, yassin, hajat... Moga dapat yang diimpikan.. bahagia sampai mati.